Monday, November 10, 2014

MADRASAH ALIYAH KEJURUAN; HARAPAN DAN KEBUTUHAN




Perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang sangat cepat membawa dampak yang sangat besar baik untuk kehidupan individu maupun masyarakat sosial. Salah satu dampak positifnya adalah terbukanya peluang lapangan kerja seiring kebutuhan masyarakat dan negara akan tetapi dampak negatif yang sejalan dengan hal tersebut adalah mulai tergesernya pola kehidupan yang berdasarkan kearifan dan budaya lokal oleh budaya baru yang kadang dipaksakan dan tak sejalan bertentangan dengan akar budaya masyarakat yang ada.
Sekolah adalah sebuah lembaga yang salah satu fungsinya memelihara dan melindungi norma dan nilai kehidupan yang ada di masyarakat dan juga mempersiapkan anak didiknya dalam menyongsong masa depan mereka untuk kehidupan yang lebih baik. Tren yang yang mengikuti dan menjawab perkembangan ini adalah sekolah yang berbasis kejuruan dimana para peserta didik dengan kurikulum yang telah disesuaikan dipersiapkan untuk menjadi lulusan yang siap pakai dalam dunia kerja. Tak ayal platform ini yang menjadikan nilai jual yang sangat luarbiasa sehingga indeks serapan calon siswa yang memilih masuk ke sekolah berplatform kejuruan ini naik drastis baik yang berstatus negeri maupun swasta. Bahkan tak jarang di Sekolah Menengah Kejuruan favorit para orang tua calon peserta didik rela antri untuk menghantarkan putra – putri mereka untuk menempati satu kursi, tak jarang diantara mereka menghalalkan segala cara untuk mendapatkanya. Hal tersebut tak lepas dari peran kesuksesan pemerintah dalam hal ini adalah dinas pendidikan dalam mempromosikan secara langsung melalui media cetak maupun elektronik.
Sementara dampak globalisasi yang mengikis nilai – nilai luhur kehidupan bangsa semakin meresahkan para orang tua. Tekhnologi komunikasi, komputer dan internet semakin mendekatkan para remaja dengan pornografi, seks bebas, narkotika, dan lainya. Dan ironisnya ialah hal – hal tersebut sudah dianggap wajar, tak ayal hal ini menimbulkan para orang tua berfikir ulang dalam membentengi anak – anak mereka terutama dalam memilih sekolah. Hal ini memberikan ruang untuk eksis dan berkembangnya lembaga pendidikan yang berbasis keagamaan, diantaranya adalah Madrasah.
Madrasah dalam hal ini tak lepas dengan pendidikan islam menurut Prof. DR. Azyumardi Azra, MA dalam Pendidikan Islam Tradisi dan Moderenisasi Menuju Milenium baru, secara umum pendidikan islam muncul dan berkembang seiring dengan kelahiran islam itu sendiri sedangkan di Indonesia madrasah telah ada sejak abad ke 13 seiring kedatangan dan perkembangan islam di Indonesia yang di bawa oleh para ulama dan pedagang dari Gujarat india dan timur tengah.
Salah satu tujuan pendirian madrasah adalah mengantarkan para peserta didik menjadi generasi yang berakhlakul karimah mampu membedakan yang haq dan bathil sesuai dengan syariat islam. Hal tersebut ditujukan Agar para siswa mampu bertahan dari gempuran gelombang dampak negative globalisasi dan bisa memfilter gencarnya arus informasi yang hampir tanpa batas tanpa ada batasan ruang dan waktu. Falsafah inilah yang membuat Madrasah khususnya Madrasah Aliyyah tetap stabil dan eksis dalam setiap penerimaan calon peserta didik baru hingga sekarang. Faktor kepercayaan dan ekpektasi yang tinggi diberikan oleh para orang tua peserta didik agar putra – putri mereka mempunyai bekal pengetahuan agama yang membuat lembaga pendidikan ini mempunyai unique selling point dalam masyarakat.
Menyusul program pemerintah yang memperkuat porsi sekolah menengah kejuruan sebesar 70% dibanding dengan sekolah umum setingkat sebanyak 30% Kementrian agama mulai mengembangkan Madrasah Aliyyah berbasis kejuruan. Kepala seksi Madrasah dan Pendidikan Agama (MAPENDA) Kemenag Kota semarang Nu Mustamaji mengakui keputusan pemerintah tersebut sedikit banyak akan berpengaruh pada minat masyarakat untuk bersekolah di MA, untuk menghindari hal tersebut terobosan yang dilakukanya adalah membuka Madrasah Kejuruan baru maupun mengubah Madrasah umum menjadi Madrasah Aliyah Kejuruan. Madrasah aliyah kejuruan (MAK) adalah salah satu bentuk satuan pendidikan formal dalam binaan Kementerian Agama Republik Indonesia yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan dengan kekhasan agama Islam pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari Madrasah Aliyah  atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama/setara Sekolah Menengah Umum (SMU) atau Madrasah Aliyah.
Sebernarnya Madrasah Aliyyah sudah mendapatkan ruang atau tempat tersendiri di masyarakat. Madrasah Aliyyah adalah lembaga pendidikan yang dalam pelaksanaanya mengutamakan pendidikan Akhlak untuk para peserta didiknya. Pendidikan akhlak sendiri menjadi bagian terpenting dalam pembangunan dan pembinaaan karakter dan moral bangsa. Untuk membawa Indonesia menjadi lebih baik bukan hanya ketrampilan dan penguasaan tekhnologi tapi juga kedewasaan moral untuk membedakan yang baik dan bathil.
Besar harapan dari semua pihak terhadap pendirian Madrasah Aliyah Kejuruan bukan hanya sekedar mengikuti tren masayarakat tetapi lebih di dasarkan pada kebutuhan masyarakat akan lulusan yang siap pakai tetapi juga berakhlakul karimah. Arip Rohman @ariprohma